184 Pasien RSJ di Manado Dinyatakan Sembuh, Keluarga Enggan Menjemput

Written By Unknown on Sabtu, 07 Juni 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 184 dari 222 pasien kejiwaan di Rumah Sakit Ratumbusyang Manado dinyatakan sembuh.

Mereka sudah layak dijemput keluarga dan tinggal di rumah. Namun sayangnya, tak ada keluarga pasien yang menjemput mereka. Padahal mereka mengaku kangen dan ingin tinggal bersama keluarga di rumah.

Tak pelak, kondisi ini membebani manajemen Rumah Sakit Ratumbusyang. Sebab, rumah sakit harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengurus mereka.

Saat Tribun Manado mengunjungi rumah sakit di Jalan Bethesda Manado tersebut, Jumat (6/6) malam, aktivitas ruang sal perawatan jiwa begitu tenang.

Tak seperti yang dibayangkan, pasien jiwa kerap berontak dan bicara meracau. Justru pasien beraktivitas seperti biasanya layaknya orang normal.

Ketika itu mereka tengah menikmati makan malam. Nasi putih, lauk, lengkap dengan sayuran dan buah.

Beberapa di antaranya sambil makan menikmati tontonan di layar televisi yang menyajikan siaran pertandingan sepakbola.

Sesekali mereka menyapa pengunjung yang kebetulan lewat "Selamat sore," ujar seorang pasien tersenyum sambil sedikit menunduk.

Gangguan kejiwaan memaksa mereka harus dirawat inap. Ada yang baru beberapa bulan, namun ada pula yang bertahun-tahun.

Ada kerinduan mereka bisa kembali berkumpul tinggal di rumah bersama keluarga. Namun itu sulit terealisasi.

Seorang pasien, sebut saja JE misalnya. Pria berusia 37 tahun itu merupakan pasien dari Tomohon.

Ketika diwawancarai Tribun Manado, ia berkomunikasi sangat baik. JE merupakan satu dari 184 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan bisa kembali ke keluarganya.

Dan kepada siapa saja yang menemuinya, memaparkan keinginan untuk bisa tinggal bersama keluarga.

"Saya ada harapan bisa tinggal dengan keluarga. Adik perempuan saya masih sayang, adik saya suka jika saya bisa pulang, tapi kakak mungkin tidak," ujarnya.

Sebelum menghuni rumah sakit, JE mengaku tinggal bersama saudaranya. Ia juga sempat bekerja sebagai buruh kasar.

Kerasnya kehidupan, membuatnya mengalami gangguan kejiwaan. Sebenarnya, JE mengaku sempat pulang usai dirawat, namun ia akhirnya kembali dibawa keluarganya ke RS Ratumbusyang.

Kini hampir setahun ia jadi penghuni RS "Saya lalai, waktu itu lagi memasak, rumah terbakar, saya akhirnya dibawa lagi," ungkapnya.

Pasien lainnya yang sudah sembuh, sebut saja JM, mengaku 25 tahun luntang-lantung di jalan, hingga akhirnya jadi penghuni RS Ratumbusyang.

Dan selama dirawat di rumah sakit, belum pernah ia dijenguk oleh keluarganya. Pria berusia 46 tahun itu mengungkap kerinduannya bisa kembali tinggal bersama keluarga.

Ia bercerita sekali pernah diantar perawat menemui keluarganya di Tomohon. Ia mengaku senang bisa bertemu. Namun ia akhirnya menahan keinginan kembali ke keluarganya.

"Saya memang ingin tinggal bersama keluarga, tapi biarlah dengan mantri (perawat) saja. Bersama teman-teman di sini (RS). Rasanya juga sudah betah," kata dia.

Tiap hari JM melakukan rutinitas seperti layaknya orang normal. Makan, bekerja, bahkan berolahraga. Ia suka kerja mengepel lantai, dan sesekali main bulutangkis.

Wakil Direktur RS Ratumbusyang, Dr Enrico Rawung menjelaskan, dari 222 pasien, 184 di antaranya seharusnya sudah bisa kembali kepada keluarganya. Hanya saja keluarga belum merespons untuk menampung mereka.

"Mereka memang mengalami sakit jiwa, tapi saat ini sudah bisa kembali ke keluarganya," kata dia.

"Sehingga banyak pasien statusnya jadi pasien inventaris yaitu pasien yang seharusnya tidak dirawat di rumah sakit sudah sembuh sudah tenang sudah bisa rawat jalan, tapi masih bertahan karena keluarga tidak mau merawat di rumah," ungkapnya.

Enrico mengatakan, akhirnya pasien ini jadi beban rumah sakit, sehingga manajemen berupaya terus mengedukasi keluarga.

"Kurang lebih 184 pasien yang sedang kami upayakan hubungi keluarga," kata dia.

"Kami sudah edukasi keluarga bahwa pasien ini sudah layak tinggal di rumah, tinggal mereka datang ke rumah sakit untuk rawat jalan," tandasnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

184 Pasien RSJ di Manado Dinyatakan Sembuh, Keluarga Enggan Menjemput

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/06/184-pasien-rsj-di-manado-dinyatakan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

184 Pasien RSJ di Manado Dinyatakan Sembuh, Keluarga Enggan Menjemput

namun jangan lupa untuk meletakkan link

184 Pasien RSJ di Manado Dinyatakan Sembuh, Keluarga Enggan Menjemput

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger