Treyse Rantung
Koordinator LKM Jaya Bersama Kelurahan Wangurer Barat, Bitung, PNPM Mandiri Perkotaan Bitung.
SEBAGIAN besar perempuan Indonesia sampai awal tahun 2014 ini masih terpuruk dan belum menikmati "kemerdekaan". Berbagai data bahkan data pemerintah sendiri menunjukkan wajah kemiskinan Indonesia adalah wajah perempuan. Perempuan terjauhkan dari akses-akses yang dapat membuatnya sejahtera termasuk pendidikan yang merupakan hak dasar setiap warga negara.
Pemerintah harus memberikan perhatian serius kepada pendidikan perempuan yang merupakan pendidikan sepanjang usia yang harus dapat diakses oleh perempuan terutama mereka yang miskin dan marginal. Kebijakan pemerintah harus mampu membuat perempuan mempunyai pengetahuan dan keahlian agar dapat keluar dari kemiskinannya.
Sampai saat ini, perempuan masih sarat dengan berbagai masalah mulai dari rendahnya kualitas pendidikan, kebijakan dan kurikulum yang bias gender dan cenderung mengkotakkan, juga buruknya tata kelola pendidikan di semua tingkatan dan kebijakan yang mengarah pada privatisasi pendidikan.
Rakyat miskin dan perempuan semakin sulit mengakses pendidikan formal maupun nonformal yang berujung pada rendahnya tingkat pemberdayaan perempuan yang terindikasi dari tingginya tingkat drop out anak perempuan, tingginya buta huruf perempuan, tingginya kemiskinan perempuan, dan rendahnya partisipasi politik dan kepemimpinan perempuan di wilayah publik.
PNPM Mandiri Perkotaan sebagai salah satu program penanggulangan kemiskinan memberi ruang belajar yang cukup kepada kaum perempuan. Keterlibatan perempuan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan bahkan sampai pada tahap pemeliharaan memberi kesempatan bagi kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif memperjuangkan kebutuhan kaum perempuan.
Pengorbanan seorang ibu adalah pengorbanan terbesar di sisi seorang anak. Segala jasa yang dicurahkan oleh seorang ibu kepada anaknya perlu dihargai dengan sebaiknya. Selama 9 bulan kita bernafas di dalam perut ibu. Selama 9 bulan itu jugalah segala kepedihan dan kesusahan yang ibu alami, ibu tanggung dengan penuh kasabaran.
Melalui ibu kita dilahirkan ke dunia fana ini. Melalui seorang ibu kita disusukan dan dibelai dengan penuh kasih sayang. Susah payah ibu membesarkan kita agar menjadi seorang insan yang sempurna di dunia dan akhirat. Betapa besarnya pengorbanan seorang ibu terhadap seorang anak.
Secara keseluruhannya, hidup setiap manusia akan sentiasa melibatkan seorang insan yang bergelar ibu. Tidak pernah putus belas kasih, sayang dan sumbangan ibu kepada anaknya sejak sebelum lahir sehingga mencecah usia ke hari ini.
Menjadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja adalah pilihan. Mereka memiliki peran yang sama, yaitu menjadi seorang ibu, sebuah pekerjaan tanpa bayaran apapun dan merupakan pekerjaan paling berat di dunia.
Mayoritas wanita setuju bahwa tuntutan fisik yang harus prima dan kelelahan emosi adalah hal yang sangat berat dalam mengasuh anak. Bagi wanita yang bekerja, walaupun memiliki penghasilan, mereka sering merasa bersalah karena sudah meninggalkan anak-anak mereka.
Sebuah survei menyebutkan bahwa 63 persen ibu bekerja tidak punya pilihan lain selain kembali ke kantor setelah melahirkan. Sebanyak 33 persen ibu bekerja mengaku sangat stres antara pekerjaan sekaligus tuntutan menjadi ibu yang baik.
Menjadi seorang ibu tidak sekedar mengandung dan melahirkan, ada tanggung jawab besar yang diemban wanita setelahnya. Ibu Anda, Anda, dan kelak anak perempuan Anda harus tetap menjadi wanita kuat untuk mengemban pekerjaan paling berat tanpa bayaran ini. Semoga semakin banyak kebijakan yang berpihak pada kaum perempuan. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Perempuan dan Wajah Kemiskinan
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/01/perempuan-dan-wajah-kemiskinan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Perempuan dan Wajah Kemiskinan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Perempuan dan Wajah Kemiskinan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar