TRIBUNMANADO.CO.ID - Memasuki awal tahun, bisnis komoditas perkebunan seperti cengkih dan kelapa di Manado sedikit lesu. Kondisi ini tak lepas dari faktor belum masa panen. Boy, pedagang cengkih di Pasar Pinasungkulan, Karombasan mengaku penjualan cengkih di awal tahun adem ayem. Apalagi harga emas coklat tersebut fluktuatif dan ditambah lagi belum musim panen. "Sekarang belum musim panen," jelasnya, Senin (7/1).
Kata Boy, harga cengkih saat ini Rp 135 ribu per kilogram (kg). Harga sempat naik hingga Rp 150 per kg pada Juni tahun lalu. "Kalau musim panen biasanya pasokan bisa hingga lima ton per hari. Tapi hari biasa seperti ini hanya 50 kg per hari. Paling banyak 200 kg per hari," jelasnya.
Dari setiap kg, ia menangguk untung Rp 2-3 ribu. Cengkih yang dibeli dari petani dijual ke pabrik rokok di Surabaya. Pengiriman via kontainer berkapasitas 12, 6 ton lewat laut.
Selain cengkih, komoditas yang dibeli yakni pala. Ia membeli pala berdasar kelasnya, pala kelas A alias kelas satu Rp 100 ribu per kg, pala B Rp 80 ribu per kg dan kelas c Rp 50 ribu per kg. "Harga pala bergantung pada naik turunnya dollar (AS)," jelasnya.
Tak jauh beda, kondisi usaha pedagang kelapa di Pasar Pinasungkulan Karombasan. "Saat ini kurang minat pembeli kelapa," jelas Suryano, pedagang kelapa.
Menurutnya, ia biasanya mengambil kelapa 400 biji dari Bitung. Namun kondisi pasar yang lesu, ia kini mengambil 300 biji saja. Ia mendapat untung rata-rata Rp 400-500 ribu sehari.
Lain lagi pedagang kelapa muda. Menurut Ismail, ia mendapat untung Rp 100 ribu per hari. "Syukur bisa dapat lebih dari itu. Tergantung jumlah konsumen yang beli," jelasnya Ismail yang mengambil stok dagangan dari petani.(fer)
Anda sedang membaca artikel tentang
Bisnis Cengkih Adem Ayem
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/01/bisnis-cengkih-adem-ayem.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bisnis Cengkih Adem Ayem
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar