Pasek Bertanya, Abraham Samad Ketua KPK atau Pengamat Hukum

Written By Unknown on Sabtu, 14 Desember 2013 | 11.35

Laporan wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku sulit mengungkap  koruptor kelas kakap di Jawa Timur. Sebab, KPK belum menemukan bukti disebabkan modus kejahatan yang canggih.

Pernyataan Samad itupun dikritik Anggota Komisi III DPR Gede Pasek Suardika. "Ketua KPK terlalu banyak bicara, sehingga lebih terkesan menjadi pengamat dibandingkan aparat penegak hukum," kata Pasek ketika dikonfirmasi, Jumat (13/12/2013).

Semestinya, kata Pasek, setelah sekian lama di KPK, Samad sudah mengikuti kultur institusi itu sebagai lembaga penegak hukum. "Bukan membuat teka-teki tanpa action. Itu bisa mendegradasikan kewibawaan lembaga KPK," ujar Politisi Demokrat itu.

Pasek menilai kata-kata menghakimi seperti itu melanggar asas praduga tdk bersalah yang harus dianut secara disiplin tinggi oleh aparat. "Kalau memang ada perampok kenapa tidak ditindak? Kenapa dibiarkan? Wacana-wacana seperti itu hanya kelihatan gagah tapi kosong tanpa substansi jika bukan berangkat dari fakta peristiwa," ungkapnya.

Menurut Pasek, semenjak kejadian bocornya sprindik  KPK, Samad terlalu banyak berusaha memperbaiki citra dengan memperbanyak melontarkan pernyataan hebat tapi minim dalam tindakan.

Pasek prihatin kepada komisioner dan para penyidik lain yang fokus bekerja. Mereka, kata Pasek, menjawab harapan rakyat dengan pembuktian kerja tetapi Samad malah sibuk bercitra diri.

"Gerak ketua KPK lebih cocok untuk manuver Calon capres-cawapres dibandingkan ketua KPK yang berpikir, berkata dan bertindak berdasarkan standar bukti dan hukum acara yang berlaku," tukasnya.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengungkapkan adanya koruptor kelas kakap di Jawa Timur. Namun, KPK belum menemukan bukti disebabkan modus kejahatan yang canggih.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad mengaku kerap ditanya oleh Ketua Pengurus Besar Nahdathul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi, kenapa KPK seperti tidak menyentuh seorang pejabat korup di Jawa Timur. Padahal tingkat kejahatan sang oknum pejabat sudah sangat pengkhawatirkan.

Dalam pemaparannya dalam acara Refleksi Akhir Tahun Pekan Politik Kebangsaan, di kantor International Confrence of Islamic Scholars (ICIS), di Matraman, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2013), Abraham Samad mengaku dicurigai Hasyim Muzadi yang menganggapnya sudah berkolusi dengan sang oknum pejabat yang namanya tidak disebutkan itu.

Abraham Samad menjawab bahwa oknum pejabat yang dimaksud adalah perampok kelas wahid, yang sudah sangat berpengalaman. Sehingga sebelum beraksi, sang perampok selalu memikirkan cara untuk tidak meninggalkan jejak, sehingga bisa lolos dari jeratan KPK.

"Saya katakan di Jawa Timur itu perampoknya paling hebat, luar biasa berpengalaman. Karena itu dia sudah mengantisipasi jejak-jejak untuk KPK. Yang lain itu perampok baru, gampang untuk diditeksi, kalau yang ini beda," ujarnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Pasek Bertanya, Abraham Samad Ketua KPK atau Pengamat Hukum

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/12/pasek-bertanya-abraham-samad-ketua-kpk.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pasek Bertanya, Abraham Samad Ketua KPK atau Pengamat Hukum

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pasek Bertanya, Abraham Samad Ketua KPK atau Pengamat Hukum

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger