Laporan wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Rommy Tumetel (37) warga Kelurahan Wengkol Lingkungan III ditemukan tewas tergantung pada seutas tali yang melingkar di lehernya. Dia ditemukan oleh neneknya Since Matindas (77) pada Senin (4/11/2013) tengah hari di sebuah pondok di kebun Patar Kelurahan Wengkol.
Suasana kamar mayat pecah saat Since dan keluarganya datang melihat mayat Rommy. Tangisan keluarga menggaung di ruang jenazah RSUD Samratulangi Tondano. Tubuhnya sudah membiru dan menimbulkan bau menyengat. Diselingi tangisan keras, Since kemudian bertutur.
Siang itu, Since pergi ke kebun hendak mencari Rommy yang tak pulang sejak Sabtu (2/11/2013) pekan lalu. Sesampainya di kebun, ia melihat pondoknya terkunci dari luar. Namun motor Rommy terparkir di belakang pondok. "Karena dikunci dari luar, saya berpikir tidak ada orang. Pondok itu biasanya memang dikunci seperti itu. Saya rencana mau bobol pintu itu tapi tak jadi," ujarnya.
Since kemudian melanjutkan pencariannya di kebun sebelah. Ia mengira Rommy mungkin ada di sana, sedang menjaga sapi mereka. "Saya lihat tidak ada, lalu saya pindah di kebun sebelah. Mungkin ada Rommy di sana," kenangnya.
Ternyata tidak ada. Karena hujan, Since kembali ke kebun yang pertama dikunjunginya. Ia pun berteduh di pinggir pondok yang masih tertutup atap. Ia kemudian duduk dan menyandarkan diri ke pintu. Tiba-tiba pintu terbuka, Since pun masuk dan shock dengan apa yang dilihatnya. "Saya lihat Rommy tergantung tak bernyawa. Tubuhnya sudah biru dan bau busuk. Lalu saya langsung memeluknya," ujarnya dengan isakkan tangis yang menjadi-jadi.
Since melanjutkan, ia pun langsung lari keluar jalan dan berteriak-teriak minta tolong. Ada seorang yang mendengar itu dan langsung memberitahukan kepada keluarga. Polisi dan tim SAR dibantu warga langsung mengevakuasi jasad Rommy.
Rommy keluar dari rumah sejak Sabtu (2/11/2013) pekan lalu. Seusai pulang kerja, ia lepas tas kerjanya. Kemudian memberi makan anjing, lalu keluar. Ia pun sempat pamit ke omanya itu. "Ternyata itu terakhir kali saya lihat dia. Memang perasaan saya sudah tidak enak sejak malam itu. Katanya Sabtu malam itu keluarga sempat mencarinya di pameran," kenang Since.
Sehari sebelumnya yakni pada Jumat (1/11/2013) Rommy bilang ke Since mau ke Pantai ada pesta, nanti pulang pada hari Minggu. "Ia langsung pulang, katanya pestanya tidak jadi. Ia masih masuk kerja pada Sabtu itu," kenangnya.
Rommy tumbuh dan besar bersama neneknya itu. Rommy sering membantu neneknya di kebun. Ayah Rommy yang sudah meninggal kemudian beli kebun dan sebelum meninggal ia berpesan ada kebun yang dibeli itu untuk diberi pada Rommy. "Ternyata kebun itu jadi tempat dia meninggal. Ia sudah ikut ayahnya di sana. Saya kira saya yang akan meninggal duluan, kubur saya yang sudah dibangun untuk Rommy saja. Biar dia dikubur bersama opanya, " ujar Since terisak. Sebelum kejadian, Rommy tak pernah bercerita pada omanya kalau dia ada masalah. Ia sehari-harinya kerja serabutan. Kadang berojek, tapi kadang jadi buruh proyek.
Sementara Jackson Tumetel, adik Rommy mengatakan kalau kakaknya itu punya masalah. "Saya dengar dari teman-temannya kalau Rommy ada masalah. Katanya ia terlibat pada kasus pembunuhan di pasar bawah, dan dijadikan saksi. Kemarin ada buser yang mencarinya terkait pembunuhan itu," ujarnya. Kasus itu yakni pembunuhan Novtel Soputan warga Kelurahan Wewelen yang ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan banyak tusukkan benda tajam di badannya beberapa waktu lalu.
Anda sedang membaca artikel tentang
Cucu Tewas Tergantung, Since Langsung Peluk Rommy
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/11/cucu-tewas-tergantung-since-langsung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Cucu Tewas Tergantung, Since Langsung Peluk Rommy
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Cucu Tewas Tergantung, Since Langsung Peluk Rommy
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar