Laporan wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO ‑ Bumi Nyiur Melambai kembali menarik minat investor asing menanamkan modalnya. Setelah investasi perusahaan China mengeruk bijik besi di Pulau Bangka Kabupaten Minahasa Utara sebesar Rp 15 triliun, kali ini perusahaan asing akan bangun pabrik semen di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) dengan total investasi Rp 5 Triliun.
Rencana pembangunan pabrik semen tersebut disampaikan Guhernur Sulawesi Utara (Sulut) Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS) kepada wartawan di Kantor Gubernur di Manado, Senin (7/10/2013). Ia menjelaskan, pembicaraan dengan investor tentang investasi tersebut berjalan lancar. Tahun depan mulai diurus dokumen yang diperlukan untuk pembangunan pabrik semen tersebut. "Mulai tahun depan (2014) pengurusan surat‑surat dokumen," kata Gubernur SHS.
Sarundajang mengklaim, bila sudah beroperasi nanti pabrik semen di Kabupaten Mitra bisa menjadi yang terbesar di Indonesia dalam hal kapasitas produksi. Sesuai pemaparannya, Kabupaten Mitra yang mempunyai deposit bahan baku semen selama 100 tahun itu diproyeksikan menghasilkan semen 2 juta ton di tahun pertama produksi dan secara bertahap akan meningkat hingga 10 juta ton per tahun.
"Ini (pabrik semen di Mitra) terbesar di Indonesia. Mitra potensi besar batu gamping, dan pasir, ada deposit 100 tahun," kata Sarundajang.
Rencana pembangunan pabrik semen di Sulut memang bukan pertama kali disampaikan Gubernur SHS. Dalam sidang paripurna DPRD Sulut bulan Mei lalu, gubernur mengatakan akan menambah usulan mega proyek baru yang diharapkan bisa masuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) setelah meloloskan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berupa jalan tol Manado‑Bitung dan Internasional Hub Port Bitung.
Tiga mega proyek baru yang digagas Sarundjang yakni Perluasan Runway Bandara Internasional Sam Ratulangi, Pabrik Baja di Minut dan Pabrik Semen di Mitra. Menurut Gubernur SHS, pasar untuk pasir besi dan semen terbuka lebar.
Khusus deposit bahan baku semen, kata Sarundajang, tersebar di wilayah Kabupaten Mitra, Minahasa Selatan (Minsel), Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Untuk diketahui, bahan baku semen terdiri dari dua jenis, yaitu semen portland dan semen pusolan. Semen portland (natural cement) adalah campuran antara batugamping, lempung dan silika, setelah digerus dan dicampur dengan air menghasilkan semen bersifat keras. Sedangkan semen pusolan yaitu campuran gamping halus dan batuan gunungapi (tufa silikaan, abu gunung api) atau
bahan lain yang kemudian dicampur dengan air menjadi bahan yang keras. Semen portland adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dari penggilingan klinker dengan bahan utamanya kalsium.
Ikhwal ketertarikan investor membangun pabrik semen di Sulut pernah juga dingkapkan Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu. "Sekarang sementara kami lakukan kajian, di daerah mana lahan yang mereka bisa beli untuk didirikan pabrik semen," kata Tetty Paruntu kepada Tribun Manado, Senin (4/6/2012). Ia menambahkan, nilai investasi pabrik semen di Minsel sangat besar. "Nilai investasinya sekitar Rp 600 miliar, " kata Paruntu.
Konsumsi Semen
Rencana pembangunan pabrik semen di Sulut agaknyabisa dimengerti mengingat tinggi tingkat konsumsi semen di tanah air. Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso di penghujung tahun silam menyebutkan, penjualan semen di dalam negeri meningkat kira-kira 15 persen. Meningkatnya permintaan itu, kata Widodo seperti dikutip dari http://www.kemenperin.go.id, didorong oleh akselerasi pembangunan proyek pemerintah yang tertuang dalam MP3EI.
Menurutnya, konsumsi semen per kapita di dalam negeri terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada 2007, konsumsi semen per kapita baru mencapai 141 kg. Konsumsi melonjak menjadi 200 kg per kapita pada tahun 2011.
Berdasarkan catatan asosiasi itu, Pulau Jawa masih menjadi pasar semen terbesar dengan pangsa 55,2 persen, disusul Sumatra 23 persen serta Sulawesi dan Kalimantan 7 persen. Pertumbuhan industri semen dalam dua tahun terakhir, lanjut Widodo, juga diiringi oleh sejumlah ekspansi mengingat kebutuhan bahan bangunan ini terus meningkat.
Pada tahun 2011, konsumsi semen nasional tumbuh menjadi 48 juta ton per tahun atau naik 17,7 persen dibandingkan dengan 2010. Pada tahun 2012, industri ini tumbuh 15 persen dengan produksi mencapai 54 juta ton. Sedangkan produksi semen pada 2013 tahun diprediksi mencapai 60 juta ton. Untuk menopang konsumsi dalam negeri yang diprediksi terus meningkat, kata Widodo, diperlukan ekspansi ke luar Jawa, walaupun konsumen terbanyak masih berada di pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia tersebut. (*)
Sumber: Tribun Manado cetak.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pabrik Semen Mitra, SHS Klaim Terbesar di Indonesia
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/10/pabrik-semen-mitra-shs-klaim-terbesar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pabrik Semen Mitra, SHS Klaim Terbesar di Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pabrik Semen Mitra, SHS Klaim Terbesar di Indonesia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar