TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hanya sehari di Kotamobagu, Wali Kota Kotamobagu Djelantik Mokodompit kembali berangkat ke Jakarta. Meski begitu, ia menitip pesan ke awak media untuk mengawal proses dirinya menjadi Calon Legislatif (Caleg) di Dapil Kotamobagu Barat yang tengah berproses di KPU setempat.
"Pencalegkan jangan diperhadapkan, didorong saja, jadi jangan opinikan membuat suasana orang positif menanggapi," ujar pria yang akrab disapa Antik ini, Senin (19/8).
Antik masih optimistis bisa lolos ke daftar calon tetap (DCT), meski tanpa mengantongi surat keterangan sudah mundur dari jabatan wali kota dari Gubernur Sulut SH Sarundajang.
Menurut dia, bermodal surat keterangan Ketua DPRD Kotamobagu sudah cukup melengkapi berkasnya di KPU. "Optimis lolos, karena sangat terbuka. Akhir pemasukan berkas tepat pada batas maksimal (21 Juli), berkas saya diterima, kalau tidak lengkap ditolak hari itu. Sekarang posisi antara DCS dan DCT," ujarnya.
"Waktu sidang ada surat (pengunduran diri) masuk kemudian dibacakan, intinya yang penting teragendakan. Dan surat ketua DPRD menyampaikan, memberi keterangan bahwa paripurna (pengunduran diri) setuju untuk ditindaklanjuti," katanya.
Dalam waktu lima hari proses tersebut, lanjut Antik, Golkar mengganti kader yang diikomplain masyarakat. Ibarat bermain sepakbola, bola tengah berada di kaki KPU. Antik mengharapkan KPU bersikap profesional.
Kemungkinan tidak lolos pencalegkan besar, apa langkah Djelantik jika hal itu terjadi? Ia enggan berkomentar. "Saya menghargai KPU, saya tahu Nayodo (ketua KPU) profesional," kata dia.
KPU akan mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) pada 22 Agustus mendatang. Ketua KPU Kotamobagu Nayodo Koerniawan mengungkapkan, KPU sebenarnya sudah melakukan verifikasi berkas daftar calon sementara. "Tinggal dirampungkan adminsitrasinya, pengumuman 22 Agustus nanti," katanya Bagaimana hasil verifikasi berkas Djelantik? Nayodo enggan mengungkapnya. "DCT itu bukan hanya diberitakan tapi diumumkan," ungkapnya.
Pengamat hukum dari Unsrat, Toar Palilingan menilai karir politik Djelantik belum habis. Namun, KPU akan merujuk pada aturan yang berlaku untuk meloloskan Antik masuk DCT.
"Mekanisme menjadi syarat penting. Saat ini yang ada hanya surat dari pimpinan dewan, padahal pengunduran diri sebagai wali kota itu harus diparipurnakan dan butuh proses panjang," jelas Toar, Senin (19/8).
Menurutnya hal tersebut akan menjadi batu sandungan, dan KPU Kotamobagu akan merujuk ke situ. Menurutnya KPU Kotamobagu akan menerima atau menolak Antik dengan alasan kuat. Karena bila salah bisa saja berurusan melalui jalur hukum.
Sementara pengamat masalah pemerintahan yang juga Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unsrat Dr Ferry Daud Liando mengatakan, politik itu identik dengan kepercayaan. "Artinya setiap jabatan publik yang diggengam seorang politisi biasanya selalu berangkat dari trust," kata Liando, Senin (19/8).
Dikatakannya, kepercayaan itu muncul dari sikap, dan sikap muncul karena ada persepsi. Menurutnya, persepsi terbentuk dari apa yang dilihat, dengar, dan dirasakan. Kata Liando, semakin masyarakat merasa puas dengan perilaku politis maka politis itu makin dipercaya.
"Jika masyarakat percaya, maka besar peluang politisi itu akan dipilih dalam setiap hajatan pemilihan umum, baik pada Pemilu maupun Pemilukada," tuturnya. Menurut Liandi, jika seseorang politisi tidak terpilih dalam sebuah hajatan pemilukada atau pemilu, besar kemungkinan sang politisi belum dipercaya atau tidak dipercaya lagi dalam jabatan itu. Ini logika normatif yang harus menjadi pegangan para politisi. (ryo/rob/aro)
Anda sedang membaca artikel tentang
Djelantik Optimistis Lolos
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/08/djelantik-optimistis-lolos.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Djelantik Optimistis Lolos
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar