Manado Sekarang Lebih Macet

Written By Unknown on Senin, 15 Juli 2013 | 11.36

Laporan wartawan Tribun Manado David Manewus

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO ‑ Masyarakat memiliki pandangan tersendiri tentang Kota Manado yang hari Minggu (14/7/2013) genap berumur 390 tahun.  Manado kini lebih aman, tetapi kemacetan arus lalulintas kian menggila.

"Kota Manado sekarang lebih macet,"kata Abdul (67), seorang sopir  angkutan umum, kemarin.  Givan Pati, seorang biarawan Katolik mengatakan Manado sudah menjadi kota yang berkembang. Penataan kota di beberapa titik sudah tepat. Namun, kemacetan lalu lintas belum memiliki solusi jangka panjang dari pemerintah.  "Di tempat asal saya di Tuminting setiap hari macet. Perlu ada pembenahan pasar Tuminting. Juga penataan bangunan di daerah Tuminting," ujar Givan. Seorang karyawan, Jefry Barakati (33) berharap kedua pemimpin kota ini bisa mewujudkan visi dan misi  Manado sebagai kota model ekowisata.

Anggota komisi B DPRD Kota Manado Syarifudin Saa'fa menilai Manado semakin maju. "Ini dibandingkan dengan lima sampai sepuluh tahun lalu,"katanya. Ia menyebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai indikator. Saat dia  menjadi anggota DPRD,  PAD Kota Manado  Rp200 miliar. "Sekarang sudah mencapai Rp 1,1 triliun," katanya.  Namun, dia meminta  pemerintah memperhatikan sektor informal (pedagang kali lima) yang sudah mencapai tiga sampai empat ribu orang.

"Sektor ini perlu dikuatkan," ujarnya.

Anggota Komisi D John Iroth,  mengatakan program  Universal Coverage (kesehatan)  belum dikenal seluruh warga Manado.  "Ternyata program itu belum juga dikenal semua masyarakat Manado. Perlu ada sosialisasi yang lebih lagi," ujarnya. Untuk sektor pendidikan, Iroth melihat sudah ada peningkatan. Ia mengharapkan  fasilitas sekolah dan sarananya ditambah. "Misalnya gedung sekolah yang terbakar tempo hari kenapa itu tidak cepat ditindaklanjuti," katanya.

Di bidang tenaga kerja, Iroth meminta instansi terkait tidak putus asa dalam melaksanakan pelatihan tenaga kerja. Etos kerja  perlu diperhatikan. "Jangan sampai lama kelamaan kita menjadi tamu di rumah kita sendiri,"katanya.

Capai Target
Bagaimana perkembangan Kota Manado di mata pemerintah? Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut melalui Kabag Humas Soleman Montori menyebut banyak program yang sudah terwujud. "Setidaknya ada tujuh dari delapan target program yang mencapai sasaran. Yang belum ialah kenaikan gaji PNS. Banyak yang perlu dipertimbangkan ,"katanya, Minggu (14/7/2013).

Dari semuanya itu, kesejahteraan rakyat yang menjadi hal utama. Gaji kepala lingkungan sudah mencapai Rp 2 juta. PBL Mapaluse juga sudah terealisasi.
"Program Universal Coverage juga sudah dilaksanakan begitu pula dengan kenaikan insentif petugas kebersihan. Semua akan dikembangkan tergantung kekuatan finansial,"ujarnya.

Kota Manado, menurut Montori berhasil menaikkan indeks PIAK (Penilaian Inisiatif Anti Korupsi) dari 3,4 menjadi 7,23. Dengan itu, mereka berhasil mencapai peringkat kedua nasional."Itu membanggakan karena merupakan satu‑satunya kota yang masuk di sepuluh besar. Yang lain berupa instansi seperti Kementerian PAN,"katanya. Penghargaan yang lain ialah tujuh kali berturut‑turut meraih Adipura. Lima kali sebagai Kota Sedang dan dua kali sebagai Kota Besar.  "Besok (hari ini) kalau tidak ada halangan wali kota juga akan menerima penghargaan BKKBN dari pusat,"ujarnya.

Selain itu, Manado mendapat penghargaan Kota Sehat selama tiga kali berturut‑turut. Itu menurut Montori berkorelasi dengan Adipura. Di bidang lingkunganm Manado telah mendapatkan penghargaan Langit Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup. "Kita patut berbangga wali kota Manado menjadi ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh  Indonesia (APEKSI). Ia pun bisa dipanggil untuk memberikan masukan penting yang mengatasnamakan 98 kota di seluruh Indonesia. Misalnya di DPR RI dan DPD menyangkut regulasi," ujarnya.

Montori menyebut tiga hal yang harus mendapatkan perhatian ke depan. "Banjir sampah, banjir air dan banjir kendaraan. Satu di antara beberapa penyebab ialah kurangnya kesadaran masyarakat  membuang sampah tempat waktu yaitu pukul 06.00  sampai 18.00 Wita. Kesadaran untuk membuang sampah di tempat yang benar juga masih kurang buktinya banyak got tersumbat dan banjir terjadi,"katanya.

Montori mengakui jumlah  kendaraan  terus bertambah tapi jumlah jalan tetap. Solusi yang ditawarkan ialah pengalihan terminal.  "Terminal Paal Dua akan dipindahkan ke Ranomuut. Kendaran lebih dari empat roda akan ditempatkan di situ dan tidak boleh masuk kota lagi,"ujarnya. Solusi lain yang ditawarkan ialah mengubah pusat perdagangan. Jika selama ini Boulevard menjadi pusat, maka  akan didorong ke daerah lain seperti Mapanget. Developer diizinkan bangun perumahan di sekitar situ. "Revitalisasi DAS juga akan menjadi solusi banjir. Ada beberapa tanggul yang akan ditinggikan,"katanya.

Sumber: Tribun Manado cetak.


Anda sedang membaca artikel tentang

Manado Sekarang Lebih Macet

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/07/manado-sekarang-lebih-macet.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Manado Sekarang Lebih Macet

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Manado Sekarang Lebih Macet

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger