Tribun Manado - Sabtu, 6 April 2013 11:36 WITA
Hal tersebut dikatakan Ikrar menanggapi hasil tim investigasi TNI AD yang mengatakan tidak ada keterlibatan perwira dalam penyerangan 11 anggota Kopassus ke Lembaga Penyerangan Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
"Tidak mungkin atas inisiatif sendiri. Apalagi ini tamtama dan bintara. Ini yang harus kita kupas habis," ujar Ikar dalam diskusi 'Kecolongan Aksi Cebongan', di Cikini, Jakarta, Sabtu (5/4/2013).
Ikrar pun menyoroti bahwa sebelumnya sudah ada komunikasi antara Kapolda DIY dengan Pangdam IV/Diponegoro terkait pelaku pembunuhan Sertu Santoso.
"Apakah memang petinggi Polri dan TNI tidak tahu ada penyerangan. Apalagi pemindahan tahanan karena ruang tahanan dikatakan rusak," kata Ikrar.
Ikrar juga menyoroti apakah petinggi militer di Jakarta tidak mendapatkan warning (peringatan) ketika Sertu Santoso tewas di Hugos Cafe.
"Kalau ada anggota Kopassus terbunuh, apalagi ini bukan kecelakaan biasa, ini akan membangkitkan jiwa korsa. Biasanya sudah tahu. Kalau sudah tahu kenapa pimpinan TNI AD tidak berupaya mencegah semua ini terjadi," katanya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Tidak Mungkin Hanya Bintara dan Tamtama yang Terlibat
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/04/tidak-mungkin-hanya-bintara-dan-tamtama.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tidak Mungkin Hanya Bintara dan Tamtama yang Terlibat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tidak Mungkin Hanya Bintara dan Tamtama yang Terlibat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar