Syarifudin: Ada Komunikasi Polda, TNI, LP Pasca-Kasus Hugo's

Written By Unknown on Sabtu, 06 April 2013 | 11.35

Tribun Manado - Sabtu, 6 April 2013 12:23 WITA

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA  - Anggota Komisi III DPR RI Syarifuddin Sudding mengatakan, telah ada komunikasi antara Polri, TNI, dan pihak Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, sebelum peristiwa penyerangan dan penembakan terhadap empat tahanan di Lapas Cebongan pada 23 Maret lalu. Komunikasi itu, kata dia, terjadi setelah tewasnya anggota Kopassus Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe, Yogyakarta, 19 Maret lalu.

"Baik antara Kapolda, Pangdam,maupun pihak lapas, karena ada kekhawatiran terjadi kasus serupa di OKU," ujarnya, dalam diskusi "Kecolongan Aksi Cebongan", di Jakarta, Sabtu (6/4/2013).

Menurutnya, kekhawatiran terhadap timbulnya aksi balasan seperti yang terjadi di Mapolres Ogan Komering Ulu, telah disadari sejak adanya pemindahan keempat pelaku pembunuhan tersebut dari Polda DI Yogyakarta ke Lapas Cebongan.

"Pertama dari Polres, kemudian ke Polda, baru kemudian ke lapas. Artinya kekhawatiran terjadinya kasus seperti di OKU itu cukup besar," katanya.

Namun, ia menyayangkan permintaan Lapas Cebongan yang mengajukan penambahan personel keamanan tidak dipenuhi, sehingga terjadi peristiwa penyerangan yang menewaskan empat tahanan. 

Sebelumnya, Ketua Tim Investigasi TNI AD terkait penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Brigjen TNI Unggul Yudhoyono, mengakui bahwa oknum Grup II Kopassus Kartosuro adalah pihak penyerang empat tahanan terkait pembunuhan Serka Santoso.

"Bahwa secara kesatria dan dilandasi kejujuran serta tanggung jawab, serangan LP Cebongan, Sleman, pada 23 Maret 2013 pukul 00.15 WIB diakui dilakukan oleh oknum anggota TNI AD, dalam hal ini Grup II Kopassus Kartosuro yang mengakibatkan terbunuhnya empat tahanan," kata Wakil Danpuspom TNI AD Brigjen Unggul K Yudhoyono, yang juga ketua Tim Investigasi kasus tersebut di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (4/4/2013).

Brigjen Unggul mengatakan, penyerangan ini berhubungan dengan pembunuhan terhadap Serka Heru Santoso pada 19 Maret 2013 dan pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013 oleh kelompok preman di Yogyakarta.

"Bermotif tindakan reaktif karena kuatnya rasa jiwa dan membela rasa kehormatan satuan," kata Brigjen Unggul.

Serka Heru Santoso merupakan pejabat Bintara Peleton Kopassus yang notabene atasan langsung para pelaku yang juga pernah berjasa menyelamatkan pelaku saat melaksanakan tugas operasi. Sementara itu, Sertu Sriyono adalah mantan Kopassus yang notabene merupakan rekan pelaku saat latihan komando.

"Peristiwa tersebut dilatarbelakangi jiwa korsa yang kuat yang mana jiwa korsa merupakan roh setiap kesatuan militer. Namun, diakui, kegiatan serangan ke Lapas II Cebongan adalah penerapan jiwa korsa yang tidak tepat," ujar Unggul. 


Anda sedang membaca artikel tentang

Syarifudin: Ada Komunikasi Polda, TNI, LP Pasca-Kasus Hugo's

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/04/syarifudin-ada-komunikasi-polda-tni-lp.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Syarifudin: Ada Komunikasi Polda, TNI, LP Pasca-Kasus Hugo's

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Syarifudin: Ada Komunikasi Polda, TNI, LP Pasca-Kasus Hugo's

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger