Tribun Manado - Minggu, 28 Oktober 2012 12:06 WITA
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM
- Maraknya penambangan emas maupun Galian C ilegal di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dinilai warga sebagai bukti kegagalan kepemimpinan Sehan Landjar dan Medy Lensun sebagai Bupati dan Wakil Bupati.Informasi yang dihimpun Tribun Manado, Kepemimpinan keduanya yang akrab dengan jargon Bersemi (bersama Sehan-Medy) ini, dinilai lemah. Terutama terkait persoalan maraknya aktivitas ilegal pertambangan berbagai jenis, yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan secara ilegal.
Pasalnya banyak perusahaan tersebut dengan hanya bermodal Ijin Usaha Pertambangan (IUP) atau Kuasa Pertambangan (KP) namun sudah melakukan kegiatan eksploitasi di beberapa titik wilayah Boltim yang kaya kandungan emas murni.
Selain penambangan Emas, saat ini marak juga pertambangan lainnya, seperti pasir besi dan galian C tanpa mengantongi kelengkapan perijinan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Instansi teknis terkait, seperti Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kehutanan, terkesan acuh dengan persoalan tersebut. Pasalnya, kegiatan ilegal tersebut terus saja dilakukan.
"Kepempinan Bersemi ini sangat lemah, banyak aktivitas penambangan ilegal. Contohnya PT Nikita Raya, pengolah galian C di sungai Buyat kabarnya tanpa ijin. Tapi sudah lama mereka melakukan aktifitas di wilayah itu, " ujar Munafri Paputungan, salah satu tokoh pemuda Kotabunan, Minggu (28/10/2012).
Menurut Munafri, lebih parahnya lagi penambangan diduga ilegal oleh PT Boltim Prima Nusa Resources (BPNR) yang tanpa sosialisasi, tak ada ijin eksplorasi dan eksploitasi namun dibiarkan begitu saja oleh pemkab Boltim. "Ini adalah pencurian. Saya heran, rumah sendiri dijarah, tapi mereka terkesan membiarkannya," sindir Munafri.
Beberapa waktu lalu, dalam rapat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)-Perubahan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim , Sekretaris Daerah (Sekda) Boltm, Muhammad Assagaf, menegur Kadis ESDM, Ir Jamaludin, terkait berbagai persoalan tersebut. "Kamu Jamaludin, kalau memang perusahaan tersebut (BPNR) tidak ada perijinan lengkap, langsung hentikan kegiatan mereka. Jangan takut, biar perusahaannya milik siapa," ujar Assagaf.
Sayangnya hingga kini rencana Pemkab Boltim yang digembar-gemborkan untuk melakukan penutupan terhadap aktivitas penambangan terutama Galian C tanpa pandang bulu belum juga terwujud. Waktu pelaksanaan pun terus berubah-ubah. "Sabar saja jangan dikejar-kejar terus yang pasti akan kami lakukan dalam waktu dekat," Jamaludin beberapa hari lalu dengan nada kesal.
Anda sedang membaca artikel tentang
Maraknya Tambang Ilegal, Landjar Dianggap Lemah
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2012/10/maraknya-tambang-ilegal-landjar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Maraknya Tambang Ilegal, Landjar Dianggap Lemah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Maraknya Tambang Ilegal, Landjar Dianggap Lemah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar