Dikira Penculik Anak, Guru Ngaji Tewas Dihakimi Massa

Written By Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012 | 11.35

Tribun Manado - Rabu, 24 Oktober 2012 12:13 WITA

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOMBOK - Tiga jenazah korban penganiayaan terkait isu penculikan anak dan penjualan organ, Selasa (23/10/2012), diambil pihak keluarga dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.

Ketiga jenazah masing-masing adalah Badrun (38) yang tewas dihakimi massa di Mapolsek Kediri Lombok Barat, Minggu (21/10/2012). Sementara dua korban lainnya adalah Arif Maulidin (28) dan Dedi (30). Kedua korban terakhir tewas dihakimi massa dan dibakar di sekitar Mapolsek Kuta, Lombok Tengah, Senin (22/10/2012).

Ketiga korban dikenal keluarga sebagai orang baik-baik, yang jauh dari kesan sebagai komplotan penculikan yang selama ini diisukan. Badrun, misalnya, lelaki beranak dua asal Desa Swela, Lombok Timur, itu dikenal sebagai guru mengaji yang kerap keliling dari masjid ke masjid. "Dia pandai sekali mengaji, tapi sudah lama dia memang meninggalkan rumah, dan kami baru bertemu lagi setelah peristiwa itu," kata Haji Syafii, paman korban.

Sementara dua korban lainnya, Arif dan Dede, adalah penjual minyak gosok keliling yang dikenal sangat akrab dengan warga Desa Kuta Lombok Tengah, tempat mereka meregang nyawa. Terkait hal ini, keluarga mempertanyakan kenapa Arif dan Dedi bisa sampai dihakimi massa.

"Kami merasa aparat kepolisian terlalu lamban. Adik saya sudah mengamankan diri ke polsek, tapi kenapa harus dilepas dan dibiarkan dihakimi massa?" kata Endang, kakak kandung almarhum Arif. Meskipun mengaku ikhlas, keluarga berharap para pelaku pembunuh keluarga mereka bisa diadili seadil-adilnya.

Jenazah almarhum Badrun dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Swela, Lombok Timur. Sementara jenazah Arif dimakamkan di Labuhan Lombok, Lombok Timur, dan jenazah Dedi dimakamkan di kampung asalnya, Desa Tente, Kabupaten Bima.

Isu adanya komplotan penculik anak dan penjual organ tubuh sudah beredar di Lombok beberapa pekan terakhir. Kendati belum ada laporan kasus penculikan anak, isu yang meresahkan itu telah merenggut lima korban jiwa.

Warga yang terbakar emosi menghakimi kelima korban di tempat terpisah. Selain Badrun, Arif, dan Dedi, dua korban lainnya adalah P Suarjana (32), warga Lingkungan Bagirati, Cakranegara, yang tewas di Desa Selat Narmada, Minggu, dan Suhaimi yang tewas diamuk massa di Desa Jerowaru, Lombok Timur, Senin (22/10/2012).


Anda sedang membaca artikel tentang

Dikira Penculik Anak, Guru Ngaji Tewas Dihakimi Massa

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2012/10/dikira-penculik-anak-guru-ngaji-tewas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dikira Penculik Anak, Guru Ngaji Tewas Dihakimi Massa

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dikira Penculik Anak, Guru Ngaji Tewas Dihakimi Massa

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger