Tribun Manado - Sabtu, 27 Oktober 2012 11:31 WITA
Koran ini mengatakan pemblokiran pertama dilakukan terhadap situs bahasa Mandarin mereka, dan diikuti dengan situs versi bahasa Inggris.
Referensi tautan atas laporan yang dimuat harian The New York Times juga diblokir di situs mikro-blog.
Dalam laporannya, New York Times menyebutkan anggota keluarga Wen ''mengontrol aset sedikitnya senilai 2,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 25,9 triliun''.
"Banyak anggota keluarga Wen Jiabao, termasuk anak lelakinya, anak perempuannya, adik kandungnya dan saudara iparnya, yang menjadi sangat kaya selama dia menjabat perdana menteri,'' demikian isi laporan koran itu.
"Dalam banyak kasus, nama-nama mereka disembunyikan di belakang banyak lapis atas nama kerjasama kemitraan dan investasi yang melibatkan teman-teman, rekan kerja dan bisnis.''
Koran ini mengatakan baik pemerintah China dan keluarga Wen menolak memberikan komentar atas laporan penyelidikan yang berdasarkan rekaman perusahaan dari tahun 1992-2012.
Tidak ada perusahaan atas nama Wen yang ditemukan atau tidak mungkin ''untuk menemukan dari dokumen, apakah dia menghilangkan jejaknya dari setiap keputusan yang mungkin akan mempengaruhi perusahaan keluarganya atau apakah mereka menerima perlakuan istimewa dalam investasi''.
Bukan yang pertama
China sangat sensitif atas laporan tentang pemimpin mereka, terutama terkait kekayaan mereka. Pertumbuhan kesenjangan kekayaan akan menyebabkan ketidakpuasan publik, mengingat banyak skandal korupsi melibatkan pejabat pemerintahan.
Seorang juru bicara untuk New York Times mengatakan dia berharap akses penuh ke situs mereka akan ''kembali dalam waktu cepat'' di China.
Pemblokiran situs media di China akibat pemberitaan miring pemimpin mereka bukanlah yang pertama. Di bulan Juni 2012, ketika Bloomberg menyelidiki laporan pemeriksaan keuangan keluarga calon presiden mendatang Xi Jinping, situs mereka juga diblokir di China - meski dalam laporan itu tidak mengindikasikan adanya kesalahan yang dilakukan Xi Jinping atau keluarganya.
Wen Jiabao telah menjabat perdana menteri selama hampir 10 tahun. Dia akan menyerahkan jabatannya dalam sebuah transisi kekuasaan 8 November mendatang.
Dia dikenal sebagai tokoh populer dan digambarkan media negara sebagai seorang pemimpin yang sangat peduli atas kehidupan rakyat biasa.
Anda sedang membaca artikel tentang
China Blokir Situs New York Times
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2012/10/china-blokir-situs-new-york-times.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
China Blokir Situs New York Times
namun jangan lupa untuk meletakkan link
China Blokir Situs New York Times
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar